FOTO:AFP/Pierre-Phillippe Marcou
Jakarta - Dalam sejarah panjang Copa del Rey, El Clasico sudah hadir 17 kali. Dari jumlah tersebut Real Madrid dan Barcelona tercatat cukup berimbang, memberi indikasi akan sengitnya pertemuan kedua kesebelasan di perempatfinal kali ini.
Kali pertama dihelat pada tahun 1902 silam, ajang Copa del Rey sudah beberapa kali berganti sebutan, mulai dari Copa Alfonso XIII, Copa Presidente, dan Copa Generalisimo.
Dari perjalanan tahun itu, Barca dan Madrid sudah dihadapkan pada 17 kesempatan, dengan memainkan 29 pertandingan yang 6 di antaranya adalah partai final.
Dicatat situs Barca, Los Cules untuk sementara unggul tipis atas Los Merengues di pertemuan-pertemuan tersebut. Barca punya 9 kemenangan dan 59 gol sedangkan Madrid memiliki 8 kemenangan dan 56 gol.
Barca dan Madrid sendiri sudah langsung bertemu sejak kali pertama ajang ini dihelat. Pada tahun 1902 El Clasico hadir di semifinal Copa Alfonso XIII dan Barca muncul jadi pemenang dengan skor 3-1.
Musim lalu, El Clasico juga hadir di Copa del Rey saat kedua kesebelasan berebut trofi juara di partai puncak. Madrid menjadi kampiun berkat gol tunggal Cristiano Ronaldo di waktu tambahan.
Untuk musim ini, El Clasico muncul di perempatfinal untuk kali keenam sepanjang sejarah ajang tersebut. Lima pertemuan sebelumnya di perempatfinal berakhir dengan tiga kemenangan bagi El Barca dan dua sisanya untuk El Real, lagi-lagi memperlihatkan betapa duel kedua tim itu sudah dan niscaya akan terus berjalan sengit dan ketat.
Kali pertama dihelat pada tahun 1902 silam, ajang Copa del Rey sudah beberapa kali berganti sebutan, mulai dari Copa Alfonso XIII, Copa Presidente, dan Copa Generalisimo.
Dari perjalanan tahun itu, Barca dan Madrid sudah dihadapkan pada 17 kesempatan, dengan memainkan 29 pertandingan yang 6 di antaranya adalah partai final.
Dicatat situs Barca, Los Cules untuk sementara unggul tipis atas Los Merengues di pertemuan-pertemuan tersebut. Barca punya 9 kemenangan dan 59 gol sedangkan Madrid memiliki 8 kemenangan dan 56 gol.
Barca dan Madrid sendiri sudah langsung bertemu sejak kali pertama ajang ini dihelat. Pada tahun 1902 El Clasico hadir di semifinal Copa Alfonso XIII dan Barca muncul jadi pemenang dengan skor 3-1.
Musim lalu, El Clasico juga hadir di Copa del Rey saat kedua kesebelasan berebut trofi juara di partai puncak. Madrid menjadi kampiun berkat gol tunggal Cristiano Ronaldo di waktu tambahan.
Untuk musim ini, El Clasico muncul di perempatfinal untuk kali keenam sepanjang sejarah ajang tersebut. Lima pertemuan sebelumnya di perempatfinal berakhir dengan tiga kemenangan bagi El Barca dan dua sisanya untuk El Real, lagi-lagi memperlihatkan betapa duel kedua tim itu sudah dan niscaya akan terus berjalan sengit dan ketat.
APA ITU EL CLASICO?
El Clasico dalam bahasa disebut Inggris The Classic dan dalam bahasa Indonesia berarti klasik adalah derby yang mempertemukan dua klub raksasa Spanyol yaitu Real Madrid dan FC Barcelona menurut situs wikipedia El Clasico edisi pertama terjadi pada 17 Februari 1929 dimana tim tamu Real Madrid unggul tipis 1-2.
Namun pada beberapa sumber yang lain disebutkan bahwa El Clasico pertama kali berlangsung pada sebuah turnamen mini yang diselenggarakan untuk memperingati penobatan Raja Alfonso XII pada tahun 1902. Dimana pada saat itu cerita - cerita politik yang berpengaruh sangat kuat.
Cerita politik ini diteruskan oleh seorang Pemimpin Spanyol Francisco Franco pada tahun 1934. Franaco adalah diktator fasis yang merebut kekuasaan di Spanyol setelah kaum nasionalis dengan bantuan Fasis Italia mengalahkan kaum Republikan dengan bantuan komunis Uni Sovyet dalam sebuah perang saudara di Spanyol.Pada masa kepemimpinannya franco begitu menyiksa warga catalan karena warga catalan belum dengan tulus menjadi bagian dari Negara Spanyol. Barcelona yang notabenya ibukota provinsi Catalonia menjadi tempat berkumpul bagi orang - orang Catalan dimana pada saat itu Franco melarang penggunaan bahasa Catalan. Hal ini membuat Franco geram.Dilapangan sendiri terlihat jelas bahwa Franco lebih mendukung Madrid yang merupakan pusat peradaban dari Spanyol.
Jadi El Clasico sendiri bukan hanya duel antara Madrid dan Barca semata namun menjadi semacam perlawanan bangsa Catalan terhadap sang Jenderal.
Tak sampai disitu rivalitas mereka terjadi dalam bursa transfer, pada tahun 1950 kedua tim bertarung untuk memperebutkan satu pemain yaitu Di Stefano. Perebutan itu sendiri dimenangkan Madrid dengan bantuan Franco dan hal itu tentu membuat publik Catalan semakin meradang. Mulai sejak itu rivalitas barcelona dan real madrid terus terjadi, baik di dalam pertandingan, maupun bursa transfer pemain. Kedua klub ini saling merebut pemain. Bahkan penduduk spanyol pun terpecah dalam hal sebagai pendukung kedua klub ini.
Namun pada beberapa sumber yang lain disebutkan bahwa El Clasico pertama kali berlangsung pada sebuah turnamen mini yang diselenggarakan untuk memperingati penobatan Raja Alfonso XII pada tahun 1902. Dimana pada saat itu cerita - cerita politik yang berpengaruh sangat kuat.
Cerita politik ini diteruskan oleh seorang Pemimpin Spanyol Francisco Franco pada tahun 1934. Franaco adalah diktator fasis yang merebut kekuasaan di Spanyol setelah kaum nasionalis dengan bantuan Fasis Italia mengalahkan kaum Republikan dengan bantuan komunis Uni Sovyet dalam sebuah perang saudara di Spanyol.Pada masa kepemimpinannya franco begitu menyiksa warga catalan karena warga catalan belum dengan tulus menjadi bagian dari Negara Spanyol. Barcelona yang notabenya ibukota provinsi Catalonia menjadi tempat berkumpul bagi orang - orang Catalan dimana pada saat itu Franco melarang penggunaan bahasa Catalan. Hal ini membuat Franco geram.Dilapangan sendiri terlihat jelas bahwa Franco lebih mendukung Madrid yang merupakan pusat peradaban dari Spanyol.
Jadi El Clasico sendiri bukan hanya duel antara Madrid dan Barca semata namun menjadi semacam perlawanan bangsa Catalan terhadap sang Jenderal.
Tak sampai disitu rivalitas mereka terjadi dalam bursa transfer, pada tahun 1950 kedua tim bertarung untuk memperebutkan satu pemain yaitu Di Stefano. Perebutan itu sendiri dimenangkan Madrid dengan bantuan Franco dan hal itu tentu membuat publik Catalan semakin meradang. Mulai sejak itu rivalitas barcelona dan real madrid terus terjadi, baik di dalam pertandingan, maupun bursa transfer pemain. Kedua klub ini saling merebut pemain. Bahkan penduduk spanyol pun terpecah dalam hal sebagai pendukung kedua klub ini.
Real Madrid CF:
·
Biggest win in UEFA competition:
25/10/1961, Real
Madrid 9-0 B 1913, Madrid
·
Biggest defeat in UEFA competition:
19/04/1989,
Milan 5-0 Real Madrid, Milan
·
Appearances in UEFA Champions League: 42
·
Appearances in UEFA Cup Winners' Cup: 4
·
Appearances in EUSA Cup: 5
·
Appearances in UEFA Super Cup: 3
·
Appearances in UEFA Europa League: 9
·
Player with most UEFA appearances: 138
Raúl
González (ESP)
·
Top scorers in UEFA club competitions: 68
Raúl
González ( ESP)
FC Barcelona:
· Biggest win in UEFA competition:
15/09/1982,
Barcelona 8-0 Apollon, Barcelona
· Biggest defeat in UEFA competition:
18/05/1994,
Milan 4-0 Barcelona, Athens
· Appearances in UEFA Champions League: 22
· Appearances in UEFA Cup Winners' Cup: 13
· Appearances in EUSA Cup: 1
· Appearances in UEFA Super Cup: 8
· Appearances in UEFA Europa League: 11
· Player with most UEFA appearances: 137
Xavi
Hernández (ESP)
· Top scorers in UEFA club competitions: 44
Lionel
Messi (ARG)
0 comments:
Post a Comment